Membicarakan kurikulum yang baru yaitu "Kurikulum Merdeka", kita tidak terlepas pada suatu pemikiran yang membuat kita bingung, yaitu " Masuk IPA atau IPS?". Mungkin bagi sebagian orang sudah menentukan jalur ini, tapi di kurikulum merdeka dengan sistem "Semua Mata Pelajaran Dipelajari" kita jadi kadang bingung dengan apa yang kita harus tonjolkan dalam pelajaran.
Sebenarnya kalau kita pikir lebih detail lagi kurikulum merdeka itu justru bikin kita gampang nentuin jurusan. Tapi buat sebagian orang pasti malah makin bingung waktu nentuin jurusan.
Pandangan Anwar kalau ngeliat cara atau sistem dari kurikulum merdeka itu sebenernya bagus karena kita bisa mencari potensi diri kita itu lebih kemana? Misalnya ke IPA atau ke IPS. Tapi dari cara atau sitem tersebut, Anwar juga kadang suka gak yakin sama jurusan yang mau Anwar pilih.
Kalau ngeliat semua pelajaran saat ini, total pelajaran itu ada 18 mata pelajaran, hal itu jadi salah satu hal yang bikin Anwar bingung nentuin jurusan, soalnya Anwar ngeliat semua materi per pelajaran itu susahnya gimana.
Makannya Anwar juga suka bingung, malahan sampai mikir kaya "kalau nanti masuk IPA materinya susah banyak itung itungan sama harus bisa matematika, tapi kalau nanti masuk IPS Anwar bakalan sering baca buku sama pusing liat pelajaran IPS". Dari situlah Anwar kadang bingung harus gimana. Sampai Anwar suka cari rekomendasi rekomendasi tentang jurusan SMA dari Google.
Waktu Anwar baca satu persatu, ternyata banyak banget kelebihan dan kekurangan dari sistem penjurusan di SMA. Sebagai contoh apabila kita masuk jurusan IPA maka secara tidak langsung kita akan fokus pada mata pelajaran IPA dan kita tidak fokus pada pelajaran IPS, jadi kita tidak terlalu bisa pelajaran IPS, begitupun sebaliknya.
Tapi Anwar juga kadang suka bingung kalau gak ada jurusan, nanti kuliah atau kerja gimana? Masalahnya di Kurikulum merdeka itu Anwar gak bisa nonjolin salah satu mata pelajaran, yang akhirnya Anwar bingung harus gimana dan harus bawa jurusan apa nanti.
Walaupun Anwar udah yakin mau masuk IPA, tapi tetap aja pikiran kaya diatas selalu muncul waktu Anwar lagi liat pelajaran yang susah susah di sekolah.
Cerita ini merupakan bagian dari "Cerita Kurikulum Baru" yang menceritakan keluh kesah dan keseharian Anwar menjalani kurikulum baru di SMA